Satrio Sumantri Brodjonegoro, PARDOMUANSITANGGANG.COM - Satrio Sumantri Brodjonegoro menjabat sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Satrio Sumantri Brodjonegoro adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah pendidikan dan teknologi Indonesia di masa lalu. Berikut adalah profil singkatnya:
Profil Singkat Satrio Sumantri Brodjonegoro:
Nama Lengkap: Prof. Dr. Satrio Sumantri Brodjonegoro
Lahir: 1930, Jakarta
Wafat: 15 Oktober 2003
Pendidikan:
Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB)
Pendidikan lanjutan di luar negeri dalam bidang teknik dan sains
Jabatan Penting:
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (1998–1999)
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB)
Karier dan Kontribusi:
Akademisi dan Ilmuwan: Satrio Sumantri Brodjonegoro merupakan seorang akademisi dan ilmuwan teknik yang sangat dihormati. Ia pernah menjabat sebagai Rektor ITB dan berperan besar dalam memajukan bidang pendidikan tinggi teknik dan sains di Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Pada tahun 1998–1999, Satrio Sumantri Brodjonegoro menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di bawah pemerintahan Presiden B.J. Habibie. Di masa jabatannya, ia berfokus pada penguatan pendidikan tinggi dan memperluas akses terhadap sains dan teknologi.
Kebijakan Pendidikan Tinggi: Sebagai Menteri, Satrio dikenal mendorong pengembangan universitas sebagai pusat penelitian dan pengembangan teknologi. Ia sangat mendukung peningkatan kualitas pendidikan sains dan teknik di Indonesia, serta pentingnya kolaborasi antara universitas dan industri.
Kontribusi dalam Bidang Teknologi: Satrio sangat terlibat dalam upaya pengembangan teknologi di Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan energi dan teknologi industri. Ia berperan dalam berbagai proyek yang mendorong inovasi di bidang sains dan teknologi.
Warisan:
Satrio Sumantri Brodjonegoro meninggalkan warisan penting di bidang pendidikan tinggi Indonesia, terutama dalam upayanya meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan sains dan teknologi. Banyak inisiatif dan kebijakan yang diusulkan olehnya masih berdampak hingga kini, terutama dalam pengembangan riset dan teknologi di perguruan tinggi.
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan. Trimakasi